in

Dating : 06 September 2020

h2>Dating : 06 September 2020

06 September 2020

Hari ini aku bertemu kawan lamaku. 2 orang kawan akhir sekolah ku. Satu pria dan satu wanita. Tadinya kami berencana bertemu berempat, namun memang semesta tahu apa yang harus ia perbuat; satu lainnya mendadak tak bisa ikut. Ibunya sakit. ‘Kepikian, takut tidak mood ngobrol.’ katanya. Jadilah kami bertiga bertemu di mall paling ramai se Jakarta Selatan kalau weekend, tidak pandang bulu ada corona atau tidak.

Tadinya aku pikir pertemuan ini akan sangat aneh dan percakapan akan sangat terdengar dipaksakan. Tapi ternyata aku salah besar. Kami masih sangat nyambung. Ngobrol apapun, mulai dari asuransi (ya teman wanita ku kebetulan aktuaris di salah satu insurance company), pekerjaan, pasangan bahkan ingatan masa sekolah kami masih sangat kuat. Lucunya, 2 kawan ku ini dulu pernah hampir jadi pasangan yang ramai diperbincangkan di sekolahku. Yang laki-laki diam menyukai, yang wanita sepertinya juga menyimpan rasa.

Nah! Karna pertemuan ini, yang mana 5 tahun ini kami tak pernah berbasa-basi via sosmed, terjawablah sebuah pertanyaan yang selama ini kawan lelakiku simpan sendiri, di hatinya. Kurang lebih begini percakapannya.

‘Eh dulu kamu sama siapa sih promnya?’ tanyaku ke si laki. ‘Sama si A.’ ia menyebut satu nama mantan gebetannya di kala itu. ‘Kok ga sama si dia?’ tanyaku sambil menunjuk kawan perempuanku. ‘Abis dia ga mau dulu diajakin.’ jawabnya, yang tak lama di sauti kawan perempuanku ‘Ha? Kamu lho gak pernah ngajak aku. Orang akhirnya aku sama si B karna lagi persiapan UN trus kita bercanda, janjian deh pake jabat tangan segala hahaha.’ Wajah kawan lelakiku tiba-tiba terlihat berubah, ya walaupun dibalik masker, tapi aku tahu ada rasa yang tiba-tiba mengalir di dadanya, sesak dan hampa. Lalu ia hening. Aku dan kawan perempuanku tertawa geli mengingat momen-momen itu.

Tiba-tiba suasana berubah jadi agak serius. Ada satu kalimat yang terucap dari kawan lelakiku; ‘Hmm jadi penasaran, kalau waktu itu aku ajak, kayak gimana ya jadinya.’ Aku cuma menatapnya, senyum geli sembari otakku berfikir; Ada banyak kejadian di dunia ini yang ternyata kita tak tahu yang sebenarnya. Ada banyak kejadian di dunia ini, yang kalau dirasa, hanya karna 1 kata namun merubah segalanya. Ada banyak di dunia ini, yang nyatanya perlu kita sampaikan selagi ada kesempatan. Ada banyak di dunia ini yang harusnya terucapkan sebelum terlupakan.

Hahaha. Lucu rasanya kalau diingat. 2 manusia didepanku ini sengaja dipertemukan lagi oleh semesta setelah 5 tahun berlalu, yang satu bertanya dalam benaknya, yang satu lega menyampaikan yang sebenarnya dulu terjadi. Hidup, don’t take it for granted. Lakukan selagi mungkin, sampaikan selagi sempat.

Terima kasih ya, semesta. Caramu lucu dan aku akan selalu mengaguminya.

Read also  Dating : Three Tips for a Happy Relationship from Someone that is Totally Unqualified

What do you think?

22 Points
Upvote Downvote

Laisser un commentaire

Votre adresse e-mail ne sera pas publiée. Les champs obligatoires sont indiqués avec *

Dating : Hiding Hatred

Dating : The Perfect Man For Me