in

Dating : Mengajak Pacar Nongkrong Bareng Teman-Teman

h2>Dating : Mengajak Pacar Nongkrong Bareng Teman-Teman

Ai Diana

Saya sering diajak pacar untuk datang ke pesta laboratoriumnya. Pacar saya ini mahasiswa S3 dan sudah menjadi kakak tingkat tertua di antara teman-teman satu laboratoriumnya. Dari semenjak awal pacaran, dia memang sudah sering mengajak saya untuk ikut dalam kegiatannya bersama dengan teman-temannya tanpa saya merengek untuk meminta.

Saya ingat ketika dulu masih pacaran dengan mantan-mantan pacar terdahulu. Seringkali saya ngambek karena pacar lebih memilih untuk jalan dan bersenang-senang dengan teman-temannya. Saya dianggurin. Tidak diajak. Akhirnya saya mulai merengek dan melemparkan jurus maut, “Kamu nganggep aku sebagai pacar nggak sih?”.

Kembali dengan pacar yang sekarang. Sewaktu awal pacaran, saya masih mau untuk datang dan ikut, karena ada teman yang saya kenal. Adalah seorang mahasiswi dari Indonesia yang membuat saya betah untuk ikut datang. Saya pun juga sering mengajak pacar untuk ikut berkumpul bersama dengan teman-teman saya.

Namun bersama dia, saya menyadari bahwa ternyata ikut ngumpul dengan temannya pacar itu tidak asyik. Dan mengajak pacar ngumpul dengan teman-teman juga tidak asyik. Apalagi kalau bahasa dan bahasan kita beda. Tidak enaknya terasa ketika kita sudah mulai tidak nyambung dengan apa yang sedang dibicarakan.

Lalu kami duduk berdua untuk berbicara mengenai hal ini. Saya utarakan bahwa saya merasa ketidaknyamanan yang sama seperti yang dia rasakan ketika berada di tongkrongan yang berbeda. Saya menyadari bahwa cinta itu tidak harus selalu bersama dalam satu tongkrongan.

Setelah kami selesai dengan pembahasan itu, kami tak lagi saling mengajak satu sama lain ke tongkrongan masing-masing. Cukup memberi kabar kalau kami akan menghabiskan waktu bersama dengan teman-teman. Rupanya, hal itu justru membuat kita semakin dekat. Pertemuan dengan pacar terasa lebih rileks dan tidak tertekan karena harus “ketemu dia lagi, dia lagi”.

Di umur yang sekarang, saya memang terlambat menyadari bahwa tidak hanya saya yang butuh jarak, dia juga butuh jarak. Jarak itu kami gunakan untuk berkumpul dengan teman-teman kami masing-masing. Lalu kami kembali dengan pikiran yang sudah bersih dari rasa bosan karena sudah lama menjalin hubungan dengan orang yang sama.

Hmm…tidak ada salahnya terlambat. Selama masih bisa diperbaiki, bukan?

Read also  Dating : I’m currently 21, so these tips are super helpful, I’ve been hearing about index funds as well.

What do you think?

22 Points
Upvote Downvote

Laisser un commentaire

Votre adresse e-mail ne sera pas publiée. Les champs obligatoires sont indiqués avec *

Dating : Heaven is where nothing is left to Forgive

POF : This app is a joke with how far away people are being in your recommend. Was blocked and unable to send my last message here.